Translate

Rabu, 09 November 2016

BBKU Day 9: Sebuah Puisi Dengan Judul "Ingin Dilamar Saja Rasanya".


sumber: pinterest.


seorang kawan mengeluh,

"ketika tugas kuliah membuat kepala seperti hendak pecah hancur berkeping-keping,
ingin rasanya dilamar saja..."

aku pun hanya diam tak bergeming mendengar keluhannya,
yang aku tahu dari awal mengenalnya,
dia ingin fokus menaikkan level kehidupannya,
namun...
tanggung jawab membuatnya berubah pikiran,
dia ingin menikah.

aku pun bertanya pada diriku sendiri,
"siapakah yang hendak melamarnya?
cinta lamanya?
atau mas-mas calon doktor yang selama ini menjadi cem-cem'annya?
eciyeee"

kami pun hening,
sembari meratapi pemikiran Debord dan Hjavard,
yang harus kami terapkan pada sebuah kasus fenomenal,
dimas kanjeng taat pribadi.
oh...ada apa sebenarnya dengan hidup ini?

tak lama kemudian,
kawanku berkata:

"lamaran dan menikah juga butuh uang yang tak sedikit,
zaman sekarang cari duit tak semudah cari masalah,
cari duit malah bikin kepala pusing tak karuan,
yah...kuliah saja dulu lah".

aku pun menyahut:

"keputusan yang bijak wahai kawanku,
lebih baik kita berusaha menyelesaikan tanggung jawab kita sebagai seorang pelajar,
karena sesungguhnya,
menikah bukanlah satu-satunya jalan menuju kebahagiaan hidup,
di luar sana,
ada yang mengaku bahagia karena sudah menikah,
namun masih mengharapkan kebahagiaan dari orang lain yang bukan pasangannya".

lalu,
kawanku membalas:

"kamu sakit, sis?,
kata-katamu tampak tak sinkron dengan keluh kesahku".

aku pun hanya menghela nafas,

dan, 
kami akhiri percakapan ngelantur kami dengan sepiring lotis yang hanya berisikan buah mangga muda dan bengkoang,
kami pun merasa bahagia,
di bawah rintik-rintik hujan sendu di sore itu.

sekian.

p.s : puisi ini didedikasikan untuk setiap wanita yang sedang dalam penantian #eaaa #eciyeee


3 komentar:

  1. puisi lucknut! #bangciaaat #samfaah #anying

    BalasHapus
  2. terimakasih atas apresiasinya wahai kawanku, aku padamu..

    BalasHapus
  3. Ini puisi apa naskah drama yak?

    BalasHapus