Translate

Rabu, 30 Maret 2016

Book Review : "Kreatif Sampai Mati" by Wahyu Aditya.


Hoaaa..it has a long time enough I didn't review a book.
Dan kali ini masih tetap tentang buku non-fiksi.

Buku yang barusan saya baca adalah buku yang membahas tentang dunia ke-kreativitas-an yang ditulis oleh seorang desain grafis Indonesia yang keahliannya sudah tidak perlu ditanyakan lagi.

Buku ini membahas tentang menjadi kreatif dengan penuturan yang sederhana, mudah dimengerti dan konsep notebook yang penuh coretan asyik. Enak dibaca, menambah wawasan (banget) dan menghibur.

Wahyu Aditya (Waditya), sang penulis buku ajaib ini, patut mendapat apresiasi karena dengan tulisannya berhasil membuat pembacanya akan terangsang sense creativity-nya. Saya salah seorang "korban"nya :D

Buku ini wajib dibaca buat pemuda pemudi atau siapapun yang berkecimpung di dunia desain, desain grafis, dan art.

Buku setebal 300-an halaman ini pasti habis kebaca karena buku ini "berisi" dan konsep tulisan yang unik, bergambar dan tidak monoton.

This book : RECOMMENDED!


Minggu, 27 Maret 2016

Be Still My Soul (Ketenangan)

Kemarin merupakan hari dimana saya belajar tentang ketenangan.

Kejadian yang seolah-olah ingin membuat emosi membuncah pun silih berganti.

Tapi..
Saya belajar bahwa emosi harus dikelola dengan benar.
Saya ngga mau hubungan dengan orang di sekitar saya, hubungan dengan orang yang saya kasihi jadi rusak gegara saya ngga bisa mengendalikan emosi.
Saya pun cuma bisa menangis dan berdoa.
Ngga lama setelahnya, saya scrolling instagram dan membaca caption dari sebuah postingan dari akun resmi Hillsong United.
Di sana tertulis "BE STILL MY HEART" dan ada ayat di bawah tulisan tersebut, yaitu Psalm 46 : 10. Saya langsung buka Holy Bible dan saya sangat terberkati dengan ayat itu. Bunyinya begini :

"Be still and know that I am God"

Singkat tapi powerful.

Terkadang sebagai orang yang katanya percaya Tuhan, malah justru sebaliknya dalam tingkah laku.
Saya tertegur sekaligus terberkati. Dalam menghadapi kejadian demi kejadian sering kali mengedepankan ego dan emosi sampai lupa bahwa ada Tuhan yang jauh lebih berkuasa dari apapun di dunia ini.
Saya juga teringat bahwa hari itu adalah hari sabtu, dimana orang  kristiani memperingati Silence Saturday yang artinya Sabtu Sunyi, sehari sebelum kebangkitan Yesus.

Tuhan mau saya menjadi tenang.
Saya pun memutuskan untuk tidak menanggapi percakapan apapun yang bisa menjerumuskan saya pada kemarahan.
Saya memilih diam dan tenang.
Saya memilih melukis.
Melukis tentang perasaan saya saat itu.
Terciptalah lukisan ini,


Seorang wanita yang memejamkan mata
Melihat ke dalam jauh relung hatinya
Memejamkan pandang dari dunia
Yang hanya memberi kemarahan karena keegoisan
Ketika ia memejamkan mata
Ia melihat dirinya yang sesungguhnya
Wanita kuat
Kuat bukan berarti tidak pernah hancur dan terluka
Kuat bukan berarti tidak pernah melakukan salah
Ia kuat karena ia mengakui kesalahannya
Kuat karena ia mengakui kelemahannya
Kuat karena ia memilih untuk mengampuni sekalipun sesungguhnya ia tidak mampu melakukannya
Namun...
Ia melihat Pribadi yang tinggal di dalam dirinya
Pribadi yang selalu mencintainya
Pribadi yang akan memberinya kemampuan untuk mengampuni
Mengampuni diri sendiri dan orang lain
Memberi kemampuan untuk melihat kebaikan di setiap hal dan situasi
Memberi kemampuan untuk melangkah kembali

Saat itulah mahkota bunga memancar di atas lingkar kepalanya
Membuatnya indah sekalipun ia tidak berparas indah dan berselimutkan busana indah
Ketenangan melahirkan keindahan
Walau daging memberontak
Akal beradu
Namun hati dan jiwa yang tenang akan memercikkan kekuatan yang dahsyat dan keindahan yang berpadu

Ingat bahwa di dunia ini tidak ada kuasa satupun yang melebihi Tuhan Semesta Alam
Dan ketenangan hanya didapat di dalam Tuhan Semesta Alam

OH BE STILL MY HEART
OH BE STILL MY SOUL

Senin, 07 Maret 2016

The Jerry Boy

Tangan dan otak saya gatal untuk menceritakan tentang Jerry. Siapa Jerry? He is such my inspiration boy.
Jerry adalah seorang murid sekolah dasar di salah satu sekolah dasar swasta di Malang. Waktu saya mengajar di sekolah tersebut, saya menjadi gurunya Jerry di kelas 3. Saat ini Jerry duduk di kelas 4. Dia tumbuh menjadi anak yang baik dan memiliki peningkatan yang baik dalam studinya.
Mengapa dia jadi inspirasi saya?
Saya akan bercerita tentang anak emas saya ini.
Jerry merupakan seorang anak laki-laki yang tidak bisa diam waktu di kelas. Dia selalu bergerak walaupun ketika dia sedang duduk. Dia suka ngobrol. Dia juga suka ngupil. Kalau dia tidak banyak bergerak bukan berarti dia memperhatikan guru tapi dia sedang melamun. Tulisan tangannya bagus banget sampai-sampai ngga bisa kebaca, hehehe...di antara sekian guru mungkin cuma saya yang bisa baca tulisannya Jerry :D
Tapi ajaibnya, dia selalu mendapat nilai yang baik, sangat baik saat ulangan harian maupun ujian tengah semester dan ujian semester. Dia juga punya hati yang baik.
Dia suka membagikan kue pada temannya.
Segala baik buruk sikapnya, dia tetap terlihat menawan di mata saya.
Dia periang. Dia pemaaf. Tidak memendam kesalahan teman maupun gurunya. Lucu. Menggemaskan. Lovable sekali 😍

Saya sudah tidak mengajar lagi di sekolah itu, tapi Jerry selalu ada di ingatan dan hati saya. Jerry mengajarkan saya arti hati yang tulus dan murni. Kini Jerry menjadi anak didik dan anak kesayangan teman saya yang juga mengajar di sekolah tersebut. Dan teman saya pun jatuh hati pada Jerry.
Saya selalu memantau perkembangan Jerry melalui teman saya. Kabar gembira datang ketika teman saya bilang bahwa tulisan tangan Jerry mulai bisa terbaca.
Lucunya, Jerry mengubah beberapa kalimat sesuai dengan mood-nya hari itu.
Di agenda yang wajib ditulis siswa , siswa diharuskan menulis kalimat "I am happy because I can do all subjects", namun Jerry ngga pernah mau menulis kalimat itu. Katanya dia ngga happy hari itu. Teman saya yang jadi guru sekaligus wali kelasnya ngga pernah mau menyerah dengan sikap keras kepala Jerry itu. Teman saya bilang bahwa dia harus tetap menulis kalimat akhir namun diberi kebebasan sesuai mood-nya hari itu.
Akhirnya Jerry menulis kalimat "I feel good" dengan diikuti gambar ikon smiley dengan 2 gigi depan di akhir kalimat yang sontak menimbulkan tawa teman saya. Karena apa? Karena kejujuran Jerry dan ikon smiley yang menyerupai dirinya. Yup, Jerry memiliki 2 gigi depan yang agak menonjol. Dengan kata lain, Jerry menggambar ikon tentang dirinya sendiri.
Oh my God, I found that SO lovely 💖

Kemudian teman saya mengirimi hasil tulisan agenda Jerry. Here it go,

Minggu, 06 Maret 2016

Peternakan Kuda Megastar Indonesia

Akhirnya kesampaian juga pergi ke kebun bunga matahari di kota Batu.
Minggu kemarin saya dan teman "bolang" saya yang bernama Ade, berlibur ke Peternakan Kuda Megastar Indonesia. Kebun bunga matahari yang terkenal di sosial media Instagram ternyata jadi satu lokasi dengan peternakan kuda Megastar. Lokasinya tepatnya di Jalur Lintas Barat Batu. Jalibar bisa ditemukan setelah melewati jalan Oro-oro Ombo.
Karena kemarin adalah kali pertama saya dan Ade ke tempat itu, perjalanan kami dibumbui rasa nyasar dan kebingungan, hehehe...
Melihat google maps kurang membantu, jadi kami memutuskan bertanya pada penduduk setempat.
Saran aja nih, kalau ingin merasakan petualangan yang bener-bener petualangan usahakan berinteraksi dengan penduduk setempat, entah sekedar untuk menanyakan arah. Minimalisir penggunakan gadget. You will find out it's so much of fun.
Kembali ke jalan yang benar. Kami berhenti di sebuah warung gorengan pinggiran. Kami bertanya lokasi Peternakan Kuda Megastar pada ibu penjual gorengan. Sambil mengobrol kami membeli gorengan, memakannya di tempat sambil minum susu hangat. Hikmah yang kami dapat saat itu adalah berinteraksi dengan penduduk setempat bisa juga menjadi berkat bagi penduduk tersebut. Sekecil dan sesederhana kebaikan kita, pasti mendatangkan berkat tersendiri bagi orang lain.
Setelah mendapat informasi dan perut kenyang kami melanjutkan perjalanan. Tidak jauh kemudian kami sudah sampai di Peternakan Kuda Megastar Indonesia Batu. Sebelum masuk kami harus membayar HTM sebesar Rp 25.000,-/orang.
Di dalam peternakan tersebut kita mendapat pemandangan ajaib dari taman bunga matahari. Sayangnya waktu itu banyak bunga matahari yang layu.
Setelah memarkir sepeda motor, kami langsung take a lot of selfie and wefie :D
Kami buru-buru ambil foto sebanyak-banyaknya karena cuaca waktu itu mendung.


Tidak lama kemudian hujan turun dan menimbulkan kesan magis di tempat itu. Bukit Panderman yang menjadi latar belakang kebun bunga matahari terselubung kabut berlapis, yang walaupun tertutup kabut namun kami masih bisa melihat gradasi warna pepohonan yang indah.
Hujan turun tidak lama. Setelah hujan reda kami menuju kandang kuda yang terletak di sebelah kiri kebun bunga matahari. Namun sayangnya kami tidak dapat menunggangi kuda karena tanah yang becek akibat hujan barusan. Kami hanya bisa mengambil foto dari jarak dekat. Saya memberanikan diri untuk menjamah kuda yang ada di lapangan pacu. I think horse is such a cute animal ❤

Sewaktu di sana, saya menikmati udara yang sangat sejuk, pemandangan yang luar biasa indah, menikmati ciptaan Tuhan yang cantik, membuat saya merasakan betapa Tuhan ajaib. Saya merasakan Tuhan begitu dekat melalui hembusan angin sepoi yang lembut dan sejuk.
Saya teringat firman Tuhan yang saya baca pagi ini di Keluaran 19 tentang perjalanan bangsa Israel menuju tanah perjanjian. Dimana dalam perjalanan mereka suka menggerutu dan bersungut-sungut padahal pertolongan Tuhan nyata bagi bangsa Israel; tiang awan di waktu siang, tiang api di waktu malam, manna dan daging burung untuk santapan, dan air manis untuk diminum. Tapi seakan semua penyertaan Tuhan tidak pernah cukup bagi mereka. Sampai akhirnya Tuhan sendiri menunjukkan dirinya melalui guntur dan petir dengan suara yang menggelegar. Barulah mereka sadar.
Sebenarnya di saat kita mensyukuri hal-hal kecil dan sederhana, kita dapat melihat dan merasakan Tuhan ada. Dari sini saya belajar untuk tidak menyepelekan hal-hal baik dalam hidup.
Saya juga tahu dan sadar bahwa Tuhan tidak jauh. Tuhan dekat.

Then now, my heart can't stop to see what's good and always grateful day by day. Thanks God 💕