Translate

Sabtu, 13 September 2014

"The Fault In Our Stars" Review

Setelah ini, saya akan lebih mendekatkan diri dengan pembaca (entah siapapun Anda) dengan pemilihan dan penggunaann kata-kata yang saya susun. Dimulai dari entri ini. Alasannya klise, karena lebih mudah menggunakan bahasa sehari-hari, dan terkesan lebih dekat dengan pembaca.


Aku sudah menyeleseikan novel karya John Green "The Fault In Our Stars". Hmm, tidak banyak yang akan aku ulas, karena aku masih ingin membacanya. Berulang kali.
Tapi, apa yang aku lihat, dan rasakan dari novel ini lebih mengarah pada pemikiran "Gila, ini novel sweet banget..".
Tidak ada air mata dibandingkan pada saat membaca "A Dog's Life", namun hati terasa campur aduk dan pikiran terbawa pada imaji yang dibangun sendiri. Augustus Waters, dia benar-benar hot. Penggambaran dan pembawaan tokoh utama laki-laki di novel itu sangat sempurna. Dan Hazel Grace, tokoh utama perempuan, dia normal, maksudku, dia punya sense of human being. Kisah cinta mereka sangat menyadarkanku secara pribadi tentang penderita kanker dan bagaimana seharusnya memperlakukan mereka. Novel ini memang bukan novel tentang kanker, tapi sedikit banyak membuatku sadar akan keberadaan penderita kanker. Sangat menginspirasi. Terimakasih John Green, karena sudah menciptakan Augustus Waters dan Hazel Grace.

Tentang hubungan cinta mereka (Augustus Waters dan Hazel Grace), jujur, kisah cinta mereka sangat menggugah sekaligus menghancurkan harapan hingga berkeping-keping. Bagaimana bisa membangun kisah cinta yang begitu indah lalu secara perlahan menghancurkan setiap harapan akan akhir yang indah. Dan aku pun jatuh cinta, bukan hanya jatuh cinta pada tokoh Augustus Waters. Aku jatuh cinta pada kisah cinta mereka, perjuangan mereka dan saat-saat dimana mereka bercinta.

Novel ini memuat banyak sekali kutipan. Sangat menginspirasi. Menggugah.

Tidak banyak yang bisa aku ulas. Aku masih tenggelam bersama kisah cinta mereka. Aku akan membacanya lagi. Dan akan kutulis ulasannya lagi.

Novel yang sudah diangkat ke sebuah film ini, PATUT DIBACA! Jangan hanya sekedar menonton filmnya, tapi juga bacalah!


Rabu, 10 September 2014

Review 1 : "A Dog's Life" Karya Ann M. Martin


Buku ini terbit tahun 2005, tapi baru saya baca tahun ini. what a shame.
Dan, saya bisa katakan jika buku ini layak untuk dibaca, baik bagi pecinta anjing maupun yang tidak menyukai anjing.

Buku ini menceritakan tentang seekor anjing yang berjuang bertahan hidup, tanpa tuan. Ia memiliki pengalaman buruk dengan manusia. Namun, di umurnya yang sudah "tua", ia bertemu dengan seorang wanita tua dan mereka pun menghabiskan masa lanjut mereka berdua, menjadi sahabat karib.

Dalam buku ini berkisah seekor anjing tanpa tuan yang tinggal di gudang. Ia besar dari didikan ibu dan kakaknya, namun ibunya pergi dan tidak pernah kembali. Sedang ia dan kakaknya mencoba mencari hal baru "di luar sana". Ia dan kakaknya mengalami hal-hal yang luar biasa hingga ia bertemu dengan sepasang anak manusia. Mereka sempat dipelihara hanya semalam, lalu mereka dibuang. saat itu lah mereka berpisah, anjing kecil bernama Squirrel harus berpisah dengan kakaknya karena kakaknya diambil oleh orang yang mau memelihara dia. Saat itulah Squirrel kecil menjalani hari-harinya yang berat, kelaparan, berburu, kedinginan. Hingga ia bertemu dengan teman baru bernama Moon. Ia dan teman barunya memulai petualangan mereka. Pengalaman buruk dengan manusia terus mereka alami. Tak hanya itu, mereka juga harus berkelahi dengan anjing liar lainnya demi urusan makanan sisa di tong-tong sampah.

Kisahnya dengan Moon tidak berjalan abadi, Moon mati karena tertabrak sebuah truk.
Squirrel pun kembali mengembara, menjadi anjing terlantar. Tidur di garasi rumah orang dan mencari makanan di tong-tong samapah, hingga akhirnya ia bertemu dengan Susan. Ia dan Susan pun menjadi sahabat karib di usia mereka yang sama-sama sudah lanjut.

Selain itu, bahasa yang digunakan juga ringan, membuat pembacanya seakan ikut masuk ke tempat dimana Squirrel berada.

Kisah Squirrel ini membuat air mata saya keluar terus saat saya membacanya. Kisah yang mengharukan sekaligus indah. Buku ini bagus sebagai bahan self-reflection. Bagaimana di luar sana masih banyak orang yang menyiksa binatang. Apa yang kita perlakukan kepada binatang dapat mencerminkan siapa diri kita sebenarnya.

Jadi bagi teman-teman yang belum membaca buku ini, saya merekomendasikan "A Dog's Life" Karya Ann M. Martin sebagai bahan bacaan di saat santai Anda.

Pendakian Pertama

18 Agustus 2014.
Saya ingat hari itu hari Senin.
Saya bersama adik dan seorang teman melakukan perjalanan yang cukup ekstrem. Kami mendaki ke gunung Semeru.
Kami sudah merencanakannya jauh-jauh hari, dan kami menetapkan tanggal 18 Agustus.
Segala persiapan sudah kami lakukan. Mulai dari carrier bag sampai hal-hal kecil yang dibutuhkan saat kami berada di daerah gunung selama 3 hari 2 malam.
Kami bukan pendaki yang sudah pro. Pendakian kemarin merupakan pendakian pertama kami.
karena baru pertama, persiapan begitu matang. sampai-sampai tidur pun tidak nyenyak.

Dan berikut beberapa hal yang bisa saya bagikan dalam persiapan sebelum pendakian :
A. Perlengkapan
1. Carrier bag + cover
2. Tenda
3. Jaket tebal
4. Sepatu tracking
5. Sarung tangan
6. Syal, kerpus, topi, bandana
7. Kompor kecil
8. Mess Tin
9. Tabung gas (untuk kemping)
10. Sleeping Bag
11. Trash Bag
12. Head lamp/senter

B. Logistik
1. Beras/nasi
2. Lauk pauk (telur, tempe, abon, sarden)
3. Mie instan
4. Minuman hangat (wedang jahe, kopi, susu)
5. Makanan ringan
6. Air minum

C. Lain-lain
1. Obat-obatan

kurang lebih itu yang perlu dibawa saat akan melakukan pendakian.

kami melakukan perjalanan dari rumah menuju Ranupani dengan mengendarai sepeda motor. Kami sempat kesulitan saat di tengah jalan. Jalan begitu menanjak dan sepeda motor yang ditumpangi oleh dua orang tidak kuat. Kami sempat kerepotan, tapi tidak ada kendala yang berarti. Kami pun melanjutkan perjalanan.
Sesampainya di Ranupani, kami langsung melakukan perjalanan menuju pos penjagaan. Di situ kami melakukan urusan administrasi seperti penyerahan dokumen yang dibutuhkan seperti fotokopi KTP/KTM, surat keterangan sehat dan satu buah materai 6000. Tiket masuk sebesar Rp 17.500,- / orang, per hari. Setelah urusan administrasi beres, kami pun berjalan menuju Semeru dengan hati yang amat sangat excited.

Kami berangkat pukul 10.30 WIB. Kami sampai di Ranukumbolo pukul 15.00 WIB.
Ranukumbolo bagus banget, cantik banget. Rasa capek selama perjalanan langsung kebayar dengan keindahan Ranukumbolo.
Sesampai di Ranukumbolo, kami melakukan sesi foto terlebih dahulu, hehe..setelah itu kami mencari tempat yang bagus untuk mendirikan tenda. Tenda kami kecil, hanya untuk 2-3 orang saja. Memang kami cuma bertiga tapi badan kami besar semua. Tpai kami tetap bersyukur, dengan tenda yang kecil, tidur kami pulas karena kami tidak kedinginan.


Malam hari di Ranukumbolo, kami menikmati indahnya langit malam hari di sana. Bintang-bintang terlihat berjalan dengan cepat, dan kami berkali-kali melihat bintang yang meluncur seolah bintang jatuh. INDAH!

Setelah menikmati makan malam, kami tidur karena esok harinya kami masih harus melakukan perjalanan lagi. Keesokan harinya kami bangun pagi untuk melihat matahari terbit. Matahari terbit pukul 06.00 WIB. Hanya satu kata, CANTIK!


Puas melihat matahari terbit dan foto-foto, kami sarapan lalu mulai berbenah. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju kaki gunung Semeru, Kalimati. Kami berangkat dari Ranukumbolo pukul 08.20 WIB. Dan sampai di Kalimati pukul 11.45 WIB. Medan yang kami tempuh sangat berat. Jalan menanjak terus. Salah satu teman kecapekan hingga hidungnya mimisan. Kami istirahat berkali-kali. Namun puji Tuhan, kami tiba di Kalimati dengan tidak kekurangan apapun. Malah dalam perjalanan, kami bertemu teman baru dari Batu dan Jakarta.


Sesampai di Kalimati kami mendirikan tenda lagi. Kami begitu menjaga kondisi fisik kami agar kuat saat melakukan pendakian. Karena suatu hal, kami bertanya pada seseorang yang tengah berjalan dekat tenda kami. Kami bertanya jam berapa sebaiknya berangkat naik. Ternyata orang yang kami tanyai adalah seorang porter. Dia menawari kami porter dengan harga Rp 150.000,-, kami tidak bergegas mengambil keputusan. Kami punya ide untuk tanya kepada teman dari Batu dan Jakarta, karena mereka juga merupakan pendaki perdana ke Semeru. Karena jumlah kami dan mereka 8 orang akhirnya kami sepakat menggunakan porter. Porter bilang kami akan berangkat pukul 23.00 WIB. Sedangkan pendaki lain ada yang sudah berangkat pukul 22.00 WIB. Track yang akan kami tempuh merupakan track baru. Lebih curan dan ekstrem. Tapi kami sedikit tidak kuatir karena kami bersama porter.


Jam 23.00 WIB, kami berkumpul dan berdoa setelah itu kami berjalan menuju puncak Semeru. Namun kaget bukan main, ternyata porter yang akan menuntun kami menuju puncak tidak tahu track baru, dia bertanya pada pendaki lainnya. Namun mau dikata apalagi, kami pun akhirnya tetap bernagkat dengan porter yang sedikit tidak profesional. Medannya sangat berat, curam, saya hampir saja kalah namun semua itu terletak pada pikiran dan niat. Dalam hati saya berkata saya pasti bisa. Namun, teman kami ada yang tidak kuat. Dia muntah-muntah dan sesak nafas. Kami tidak mau menanggung resiko, apalagi jika itu teman sendiri. Akhirnya dengan berat hati, saya, adik saya dan satu teman kami tersebut kembali turun. Saya dan adik saya sangat kecewa, teman kami yang sakit sempat merasa sungkan. Namun, tak apa..asal nyawa selamat. Sedang teman kami dari Batu dan Jakarta tetap melakukan pendakian.

Sesampai di tenda, kami langsung tidur. Kecewa pasti, makanya kami memilih untuk tidur.
Keesokkan harinya kami berbenah dan kami melakukan perjalanan pulang.
Walaupun medan yang begitu berat, tapi hati ini rasanya tertinggal di Semeru. Suatu hari nanti, saya akan kembali.

Minggu, 15 Juni 2014

bahagia itu... (bagian 1)

Kemarin siang, aku ada janji bertemu dengan dua teman baik wanita di salah satu mall di kota Malang. Rencana awal, aku mengendarai motor sendiri tapi niat itu tidak berjalan karena ternyata di rumah tidak ada motor yang bisa aku kendarai alias di rumah ngga ada motor. Jadi mau tidak mau aku harus naik angkot dari rumah ke mall itu.

Di dalam angkot, aku menjumpai sebuah keluarga yang menarik perhatianku. Keluarga itu terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak perempuan. Mereka terlihat bahagia, mereka tersenyum, tertawa, berceritam dan berbagi minuman. Entah kenapa, aku pun ikut tersenyum dan bahagia melihat mereka.  Terlepas dari apa yang sebenarnya mereka alami, aku salut dengan mereka. Di tengah kondisi dunia yang menuntut keluarga untuk memiliki kendaraan pribadi yang bagus dan menunjang status ekonominya, tapi masih ada sebuah keluarga dengan kesederhanaannya mereka tetap tersenyum dan berbahagia di dalam angkot yang penuh sesak dan panas.

Apalagi saat aku melihat tawa seorang gadis cilik yang merupakan salah satu anggota dari keluarga itu. Mata dan senyum lebar di wajahnya seakan berkata “Selama aku bersama ayah, ibu, dan kakak, aku bahagia”.


Bersyukur sekali untuk apa yang aku lihat dan jumpai siang itu di dalam angkot. Pelajaran yang bisa dipetik adalah :

bahagia adalah saat bersama dengan orang-orang yang mengasihi kita dan yang kita kasihi.  

Rabu, 04 Juni 2014

Puisi Untuk Sahabat

"Sahabat Yang Berjarak"

sedari dari dalam perut ibu
kau dan aku tak pernah tahu
bertumbuh layaknya Daud dan Yonathan yang jadi satu
tak tahu malu kita berdua berlagak seperti ratu

kini kita sudah beranjak dewasa
yang punya cara sendiri untuk meraih cita
aku bertahan di sini dan kau ke sana
anehnya arti jarak seakan hampa

bersyukur untuk teknologi
membuat jarak seakan tak berarti
cukup sentuh "kirim" jika terasa sepi
sapamu di sana menjadi obat untukku di sini

bersyukur pula untuk hati
yang tetap bertahan untuk saling menghargai
bercerita segala hal tentang kita
meski berjarak kau tetaplah seorang sahabat tanpa rahasia

begitu banyak cerita yang ingin kubagi
ingin rasanya kau segera kembali
namun bertahanlah di sana
mengejar mimpi dan cita hingga kau meraihnya

aku di sini selalu mengirim doa
bukan agar tercapai segala maumu
aku di sini selalu melayangkan doa
agar kehendak Sang Pencipta yang jadi dalam hidupmu

karena aku percaya
kehendak Sang Pencipta adalah terbaik

baik-baik kau di sana
berusahalah
hingga saat kau datang
kau datang dengan bawa mimpi dan cita yang telah kau raih di sana


* Grace, seorang sahabat mulai dari bangku Taman Kanak-Kanak, terinspirasi oleh seorang sahabat bernama Grace Chella Yonathan Supriyadi, seorang sahabat yang ngga pernah lelah denger "drama"ku untuk berulang-ulang. Dia sedang menempuh pendidikan di China. Namun kami selalu menyempatkan untuk mengobrol, dan ngga lupa untuk selalu mendoakannya.


Jumat, 23 Mei 2014

Ini Hartaku, (si)Apa Hartamu?


"Rumah Pintar Anugerah"
"Sama Kakak Yere"

Kebahagiaan bersama mereka adalah kebahagiaan yang sama yang aku rasakan saat aku bersama para teman dekat. 
Meskipun mereka berumur jauh lebih muda dariku, tapi aku merasa sangat bahagia bersama mereka, mengajar mereka, mendidik mereka, dan bercanda bersama mereka.
Pikiran berputar lagi saat dulu, beberapa tahun yang lalu, di mana aku sangat membenci kegiatan mengajar. Buatku, mengajar adalah hal yang bisa membuatku berdosa, hahaha.. karena aku bisa marah, mangkel dan jengkel dengan orang-orang yang aku ajari kalo mereka ngga ngerti-ngerti. Aku selalu marah-marah saat aku mengajar orang lain, apalagi orang yang susah buat paham sama apa yang dipelajari. Tapi, kali ini berbeda. Aku sangat suka mengajar, apalagi mengajar mereka adik-adik didikku di desa Tumpang ini.
Mereka adalah ANUGERAH dan BERKAT (:

Mata mereka saat menatapku
Senyum mereka
Tawa mereka
Rasa penasaran mereka
Antusiasme belajar mereka
Semua tentang mereka,

sangat bersyukur dan bahagia itu muncul lalu tinggal dalam hati saat bersama mereka.
Rasa lelah yang aku rasakan sungguh terbayar dengan senyum dan tawa mereka.

Tidak mudah melakukan ini, mengajar anak-anak dengan tingkat pendidikan yang berbeda. Aku sendiri ngga punya ilmu dasar untuk mengajar. Tapi yang aku tahu dan rasakan adalah TUHAN selalu memberi kekuatan dan kesanggupan buatku melakukan itu semua. Dan kemudian yang timbul bukan rasa lelah atau kesal, tapi rasa bahagia, ucapan syukur yang ngga pernah putus, dan rasa cinta yang semakin besar sama adik-adik didikku. Mereka semua sudah seperti adik bagiku. Rasanya, sekalipun saat itu aku ngga punya banyak uang untuk membeli keperluanku namun aku tetap bersyukur dan berbahagia karena masih bisa melihat mereka, melihat dan merasakan senyum dan tawa mereka. Kalo bukan TUHAN yang mengerjakan, siapa lagi? Siapa lagi yang bisa kasih kesanggupan dan kekuatan yang begitu luar biasa selain TUHAN yang aku layani dalam nama YESHUA HA’MASHIAKH.

TUHAN SUMBER KUATKU BANGET LAH...! :D :*


"Jimmy, Pelangi, Aku, Christine, Raja, Adit"
"Sahabat Sejati : Grace Chella"

"Brotherhood"

Tiap hari selalu ada ucapan syukur, bukan karena materi atau harta uang yang aku terima, tapi hanya karena hari itu aku masih bisa melihat orang-orang yang aku kasihi.
Tidak terbatas hanya mereka, adik-adik didikku, tapi juga keluargaku; ayah, ibu, adik Dena yang bisa aku lihat setiap hari. Juga abangku yang sedang menempuh pendidikan di Surabaya, abang Deni. Selain itu, ada Raja, Christine, Jimmy, Yonna dan Devia; mereka adalah orang-orang dekatku di kampus (walopun mungkin ada dari mereka yang ngga merasa dekat denganku, hehehe.. :p tapi aku sangat bersyukur buat kehadiran mereka,BERSYUKUR pake BANGET). Ada juga Grace Chella, sahabat setia yang sekarang sedang menempuh pendidikan di Cina. Yup, mereka adalah harta terindah yang TUHAN kasih dan yang tidak ternilai harganya dibanding sama semua materi dunia. Mereka berarti buatku. Tiap hari aku bersyukur untuk mereka, aku tau mereka sehat, mereka ada, aku sudah sangat berbahagia dan bersyukur.


Selasa, 20 Mei 2014

Kidung Jemaat 450

KJ450: Hidup Kita yang Benar


1
Hidup kita yang benar haruslah mengucap syukur.
Dalam Kristus bergemar; janganlah tekebur.
Mzm 92:2;Mzm 107;Mzm 136;2 Kor 9:12;Ef 5:20;Kol 2:7;Kol 4:2;1 Tes 5:18;1 Tim 2:1;
Reff:
Dalam susah pun senang; dalam segala hal
Aku bermazmur dan ucap syukur; itu kehendakNya!
2
Biar badai menyerang, biar ombak menyerang,
aku akan bersyukur kepada Tuhanku.
3
Apa arti hidupmu? Bukankah ungkapan syukur,
kar'na Kristus, Penebus, berkurban bagimu!
4
Bertekun bersyukurlah hingga suaraNya kaudengar:
"Sungguh indah anakKu, ungkapan syukurmu."
5
Tuhan Yesus, tolonglah, sempurnakan syukurku.
Roh Kudus berkuasalah di dalam hidupku!

Minggu kemaren, tanggal 18 Mei 2014, aku rindu banget buat beribadah di gereja protestan (oke, sebelumnya aku tumbuh dan besar di gereja pantekosta. Dan aku bukan tipekal orang yang memperdebatkan denominasi. Jujur, aku ga setuju gereja mesti dibeda-bedain berdasarkan denominasi. Yang aku tau, TUHAN ga beda-bedain, manusianya aja yang suka nge-gap-gap'in :P) oke, kembali ke jalan yang benar. biasanya kalo ke gereja protestan, aku pergi bersama temen-temen, tapi entah, minggu kemaren beda. aku pingin pergi secara personal aja, tapi karena kuatir terjadi awkward moment di sana, jadi aku ajak adik tingkat, cewek, buat ibadah bersama. 
"tuh kan, TUHAN nih oke banget kok!", ucapku dalam hati. gimana ga oke TUHANku, kalo minggu kemaren DIA lagi-lagi menunjukkan cintaNya lewat kidung pujian yang dinyanyikan. KJ 450; aku bener-bener ngerasain TUHAN ngomong sama aku lewat kidung pujian itu. 
TUHAN bilang, "Di dunia ini kamu akan memperoleh masalah. Tapi, kuatkan hatimu! Aku sudah mengalahkannya" (Yohanes 16 : 33)
waktu mau ke gereja itu emang suasana hati lagi ga enak banget. there's some self-problems. dan TUHAN negur, kasih nasehat, kasih berkat firman yang sungguh luar biasa. Noh, Kidung Pujian 450. Kata-katanya "mak-jleb" sekali :")
gini nih yang aku suka, pulang gereja jiwaku disegarkan lagi.
masalah boleh ada, yang penting tetep BERSYUKUR dan KUATKAN HATI. TUHAN NGGA PERNAH TIDUR BAHKAN TERLELAP, DIA ADA, DIA HIDUP, DIA PEDULI, DIA BEKERJA.

"The Stand" Hillsong United

musiknya sederhana, kord yang dipakai juga sederhana. tapi pujian ini punya lirik yang "dalem" banget. makna penyembahannya "kena" banget. liriknya seperti ini :

 You stood before creation
Eternity in your hand
You spoke the earth into motion
My soul now to stand

You stood before my failure
And carried the cross for my shame
My sin weighed upon your shoulders
My soul now to stand

So what could I say?
And what could I do?
But offer this heart, Oh God
Completely to you

So I'll walk upon salvation
Your spirit alive in me
This life to declare your promise
My soul now to stand

So what could I say?
And what could I do?
But offer this heart, Oh God
Completely to you

I'll stand
With arms high and heart abandoned
In awe of the one who gave it all
I'll stand
My soul Lord to you surrendered
All I am is yours


pujian tersebut hendak mengatakan arti penyembahan, yaitu penyerahan hati sepenuhnya. hati juga berbicara soal cara hidup. Alkitab mengatakan, "...karena yang diucapkan mulut keluar dari hati" (Matius 12 : 34b)
ngga hanya kata-kata saja yang meluap dari hati, perbuatan juga.

penglihatan manusia emang terbatas. kita ngga bisa melihat apa yang ada di hati orang lain. tapi TUHAN MAHA TAHU. DIA tau apa yang ada di hati kita. Ngga salah kenapa TUHAN begitu suka dengan penyembahan yang lahir dari dalam hati yang benar.

seharusnya pujian dan penyembahan ngga hanya dilakukan waktu di gereja atopun waktu doa pribadi, namun dalam keseharian harusnya tingkah laku, perkataan dan pikiran kita selalu memuji dan menyembah TUHAN. memuliakan TUHAN di manapun dan kapanpun.

doa, pujian dan penyembahan berbicara soal LIFESTYLE; gaya hidup orang-orang yang "mengaku" dirinya cinta TUHAN YESUS.

pujian dan penyembahan yang sejati itu adalah bagaimana cara hidup 

kita selalu memuliakan TUHAN. bukan sekedar nada dan kata. 

Berdoa & Percaya

Puji Tuhan. Makin hari, anak-anak yang bergabung makin banyak. Terhitung sampai hari ini ada 17 anak. SENANG SEKALI…! :D

Dan hari ini, kegiatan ini mendapat nama baru. Bukan lagi bimbingan belajar tapi rumah pintar. Iya, 

Rumah Pintar Anugerah J

Pemakaian kata “Rumah Pintar” sangat cocok untuk kegiatan ini. Soalnya kalo pake kata “bimbingan belajar” pasti ujung-ujungnya orang mikir “uang”. Orang tua pasti mikir kalo anaknya belajar di sini harus sediakan “sesuatu” buat bayar. Padahal, mereka yang belajar di sini sama sekali ngga dipungut biaya. Karena menurutku, semua anak berhak atas pendidikan.
Nah, kalo pake kata “Rumah Pintar” semua anak jadi bisa belajar di sini. Yang penting mereka bertumbuh jadi anak-anak yang pandai, berhikmat dan takut akan Tuhan, aku sudah senang.

Seiring dengan pertambahan jumlah anak yang belajar, dan aku sangat BERSYUKUR, muncul pula kebutuhan-kebutuhan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sini. Kebutuhan itu antara lain KAMUS BAHASA INGGRIS-INDONESIA, BUKU-BUKU BACAAN BILINGUAL (bahasa Inggris-Indonesia) untuk SD (Sekolah Dasar), ENSIKLOPEDIA, ATLAS, INTISARI,  dan BUKU-BUKU PENGETAHUAN UMUM untuk SD dan SMP.
Kalo dipikir dan dirasa pake akal dan emosi manusia, pasti aku sudah “sepaneng” duluan. “Dapet dari mana duit buat beli keperluan, buku-buku itu semua?”, gitu kata hatiku awalnya. Namun, ada suara lembut di hatiku yang bilang, “BERDOA, PERCAYA. Kalo TUHAN yang suruh pasti TUHAN juga yang akan memenuhi semua kebutuhan. YANG PENTING TAAT, lakukan apa yang jadi bagianmu. Hal-hal yang di luar kemampuanmu, TUHAN yang tanggung”. Ada iman yang timbul, ada damai yang muncul saat mendengar suara lembut itu. BERDOA dan PERCAYA SAJA!

Keesokkan harinya, seperti biasa aku memulai hari dengan SAAT TEDUH dan TUHAN berbicara melalui firmanNya. Pembacaan Alkitab pagi itu tentang Daud yang membawa kembali Tabut TUHAN ke Yerusalem. Dan TUHAN bilang, “Lakukan bagianmu seperti Daud. LAKUKAN DENGAN SEPENUH HATI, DO IT WITH FULL HEART”. Sebagai anak TUHAN, pelayan TUHAN, kata yang bisa keluar cuma “OKE TUHAN!”.

Sampai sekarang memang belum terlihat pertolonganNya, tapi TETAP PERCAYA SAJA. TUHAN punya banyak cara untuk menolong. Aku yakin lah, TUHAN bakal memenuhi kebutuhan untuk menunjang pelayanannya di Tumpang.

Senang rasanya melihat adik-adik didikku begitu antusias dan semangat buat belajar. Di akhir kegiatan belajar mengajar, aku dan Yere selalu menyempatkan untuk ngobrol dengan adik-adik didik kami. Kami mengobrol tentang apa saja, mulai dari cita-cita hingga ngobrol tentang permasalahan mereka saat di sekolah. Luar biasanya, ada iman dan harapan saat mereka bercerita tentang cita-cita mereka. Meskipun mereka anak-anak desa, namun mereka memiliki cita-cita yang berkualitas. Kebanyakan dari mereka ingin menjadi guru dan dokter hewan. Aku dan Yere mengamini dan mendoakan apa yang menjadi cita-cita mereka. Kami percaya kelak mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang berguna, minimal bagi keluarga mereka dan berguna juga bagi tempat tinggal mereka.

Satu hal yang aku percaya, bahwa TUHAN punya rencana dan tujuan saat menciptakan kita. Begitu juga dengan anak-anak yang lahir, tumbuh dan tinggal di desa, TUHAN ngga asal menciptakan mereka. TUHAN pasti punya rencana yang luar biasa, yang ngga bisa dipikir pake logika, buat mereka.


TUHAN CINTA ANAK-ANAK J