Translate

Jumat, 18 November 2016

BBKU Day 18: Waktu.

we have nothing of our own except time, which even the homeless can experience
-Baltasar Gracian | The Art of Worldly Wisdom.


sumber: pinterest

sudah satu jam kami berada di kamar bersalin.
ibu itu terlihat begitu susah payah untuk mengeluarkan jabang bayinya.
maklum saja karena ini adalah kelahiran pertamanya.
tapi kata ibuku, kelahiran ini tidak biasa.

sudah ratusan menit ibu itu berjuang.
tapi si bayi tidak terlihat ikut berjuang untuk keluar.

wajah ibuku mulai sedikit panik, aku tahu itu walaupun beliau berusaha untuk tetap tenang.
aku menatap ibu itu, dia terlihat begitu kesakitan dan kelelahan.
aku menatap ibuku, dia juga terlihat kelelahan, tapi tetap bersemangat.

lututku terasa lemah sehingga aku menekuknya dan jongkok barang sebentar.
aku memejamkan mata dan memilih untuk memanjatkan doa.
rasanya saat itu, doa jadi satu-satunya hal yang bisa kulakukan.

hanya butuh dua menit setelah membuka mata, ibuku meneriaki namaku.
bayinya lahir!
tapi...
dia lahir dengan membiru.

ibuku membungkusnya dengan underpad dan mengelus-elus punggung bayi itu.
tidak ada tanda-tanda kehidupan.
bayinya tidak menangis.
ibuku mengangkat kaki bayi itu lalu menepuk telapak mungilnya, kali ini sambil berdoa,
"Tuhan, tolong".

aku membantu ibuku, tapi aku tidak tahu apakah akan berhasil.
sudah tujuh menit bayi itu tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
ibuku menyuruhku untuk membungkus kedua tangannya yang sudah membiru.

ibuku masih terus menepuk-nepuk kedua telapak kakinya,
aku melihat dengan jelas dari mata ibuku jika beliau yakin bayi yang sudah membiru itu masih bisa diselamatkan.
aku juga terus mengelus-elus punggungnya sambil memastikan tangannya tetap terbungkus,
memastikannya hangat.

aku tidak tahu lagi bagaimana menggambarkan betapa paniknya kami saat itu.

lalu...
"oek!"
bayi itu tersedak, dan menangis!

ibuku langsung membungkusnya dengan kain tebal dan menyuruhku untuk membaringkannya di boks bayi agar tubuhnya hangat.

sambil menggendongnya dan membaringkannya di boks bayi, aku berkata dalam hati:
"kamu harus menggunakan waktu hidupmu dengan sebaik mungkin, bayi! Tumbuhlah dengan baik"

***

"no pic hoax"

"asem!"

"hahaha"

rasanya sia-sia aku menceritakan pengalamanku pada temanku itu.

"ah elah..aku mana sempat selfie, sist"

"no pic hoax pokoknya"

"tapi makasih ya sudah membuang waktumu untuk mendengarkan ceritaku"

***

tamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar