Translate

Rabu, 02 November 2016

BBKU Day 2: Strangers Become Friends.

Strangers are just friends waiting to happen. -unknown.

Di BBKU hari kedua ini, dengan senang dan girang hati saya akan bercerita tentang strangers who become friends.

Orang yang saya kenal pertama kali ini adalah seorang gadis baik hati dan comic banget bernama Panie. Awal ngobrol awkward dan masih jaim, eh....sekarang kalau ngobrol suka lupa norma dan adat istiadat. Mulut kayak ngga punya rahang, ketawa ngakak walaupun lagi jalan di pinggir jalan raya. Nasihatnya yang akan selalu saya ingat adalah "Awas lobang, sis" ketika kami lagi jalan di sepanjang trotoar GSP. Dan memang di sepanjang trotoar itu banyak lobangnya, sis...

Sister berikutnya yang saya kenal adalah teman kuliah sekaligus merangkap menjadi mbak-mbak G*abCar yang cantik nan berbudaya. Saya memanggilnya Icel. Kenapa mbak-mbak G*rabCar? Karena saya dan Panie yang hanya remah-remah kulit pangsit goreng ini sering nebeng mobil Icel kalau mau wisata kuliner ke tempat yang agak jauh dari kampus.

Dan ketika kami berkumpul, kami bisa ngetawain apapun. We are unstoppable.

Nah, strangers who become friends yang mau saya ceritakan berikut ini adalah sekelompok senior yang jenius (menurut saya). Pertemuan saya dengan mereka cukup rumit untuk diceritakan, anggap saja semesta sudah mengaturnya. Beliau-beliau yang saya hormati tersebut adalah:

Pertama, Mbak Fafa dan Mas Dimy; a lovebird. Melihat pasangan ini, seakan lagu Jason Mraz featuring Colbie Caillat yang liriknya "Lucky I'm in love with my best friend..." become so real.

Kedua, Pangeran Tolitoli. Beliau ternyata kakak tingkat saya di UB. Dan di KBM ini beliau lagi-lagi menjadi kakak tingkat saya. Mmm...yang saya ingat, saya pernah mengalahkan beliau bermain Uno sebanyak 3 kali berturut-turut.

Ketiga, Mas 'Ki Ageng Bocah Tua Nakal'. Saya terkagum-kagum dengan tulisannya yang berjudul "Meluk-Kiss". Tulisannya bisa membuat geli perut. Kok bisa ya nulis kayak gitu? *standing ovation*

Keempat, Mas Mbos. Mmmmmmm.........................................
Beliau cukup rumit. Tapi beliau baik hati dan tidak sombong. Nasihat yang akan selalu saya ingat dari beliau adalah "Awas becek"; nasihat yang beliau ucapkan ketika kami berjalan melewati kubangan air hujan.

Ngga pernah terpikirkan bisa mengenal dan dekat dengan mereka. Saya suka dengan mereka, karena saya ngga perlu menjadi orang lain ketika bersama mereka.

I thank God for them :)






1 komentar: