Translate

Rabu, 10 September 2014

Pendakian Pertama

18 Agustus 2014.
Saya ingat hari itu hari Senin.
Saya bersama adik dan seorang teman melakukan perjalanan yang cukup ekstrem. Kami mendaki ke gunung Semeru.
Kami sudah merencanakannya jauh-jauh hari, dan kami menetapkan tanggal 18 Agustus.
Segala persiapan sudah kami lakukan. Mulai dari carrier bag sampai hal-hal kecil yang dibutuhkan saat kami berada di daerah gunung selama 3 hari 2 malam.
Kami bukan pendaki yang sudah pro. Pendakian kemarin merupakan pendakian pertama kami.
karena baru pertama, persiapan begitu matang. sampai-sampai tidur pun tidak nyenyak.

Dan berikut beberapa hal yang bisa saya bagikan dalam persiapan sebelum pendakian :
A. Perlengkapan
1. Carrier bag + cover
2. Tenda
3. Jaket tebal
4. Sepatu tracking
5. Sarung tangan
6. Syal, kerpus, topi, bandana
7. Kompor kecil
8. Mess Tin
9. Tabung gas (untuk kemping)
10. Sleeping Bag
11. Trash Bag
12. Head lamp/senter

B. Logistik
1. Beras/nasi
2. Lauk pauk (telur, tempe, abon, sarden)
3. Mie instan
4. Minuman hangat (wedang jahe, kopi, susu)
5. Makanan ringan
6. Air minum

C. Lain-lain
1. Obat-obatan

kurang lebih itu yang perlu dibawa saat akan melakukan pendakian.

kami melakukan perjalanan dari rumah menuju Ranupani dengan mengendarai sepeda motor. Kami sempat kesulitan saat di tengah jalan. Jalan begitu menanjak dan sepeda motor yang ditumpangi oleh dua orang tidak kuat. Kami sempat kerepotan, tapi tidak ada kendala yang berarti. Kami pun melanjutkan perjalanan.
Sesampainya di Ranupani, kami langsung melakukan perjalanan menuju pos penjagaan. Di situ kami melakukan urusan administrasi seperti penyerahan dokumen yang dibutuhkan seperti fotokopi KTP/KTM, surat keterangan sehat dan satu buah materai 6000. Tiket masuk sebesar Rp 17.500,- / orang, per hari. Setelah urusan administrasi beres, kami pun berjalan menuju Semeru dengan hati yang amat sangat excited.

Kami berangkat pukul 10.30 WIB. Kami sampai di Ranukumbolo pukul 15.00 WIB.
Ranukumbolo bagus banget, cantik banget. Rasa capek selama perjalanan langsung kebayar dengan keindahan Ranukumbolo.
Sesampai di Ranukumbolo, kami melakukan sesi foto terlebih dahulu, hehe..setelah itu kami mencari tempat yang bagus untuk mendirikan tenda. Tenda kami kecil, hanya untuk 2-3 orang saja. Memang kami cuma bertiga tapi badan kami besar semua. Tpai kami tetap bersyukur, dengan tenda yang kecil, tidur kami pulas karena kami tidak kedinginan.


Malam hari di Ranukumbolo, kami menikmati indahnya langit malam hari di sana. Bintang-bintang terlihat berjalan dengan cepat, dan kami berkali-kali melihat bintang yang meluncur seolah bintang jatuh. INDAH!

Setelah menikmati makan malam, kami tidur karena esok harinya kami masih harus melakukan perjalanan lagi. Keesokan harinya kami bangun pagi untuk melihat matahari terbit. Matahari terbit pukul 06.00 WIB. Hanya satu kata, CANTIK!


Puas melihat matahari terbit dan foto-foto, kami sarapan lalu mulai berbenah. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju kaki gunung Semeru, Kalimati. Kami berangkat dari Ranukumbolo pukul 08.20 WIB. Dan sampai di Kalimati pukul 11.45 WIB. Medan yang kami tempuh sangat berat. Jalan menanjak terus. Salah satu teman kecapekan hingga hidungnya mimisan. Kami istirahat berkali-kali. Namun puji Tuhan, kami tiba di Kalimati dengan tidak kekurangan apapun. Malah dalam perjalanan, kami bertemu teman baru dari Batu dan Jakarta.


Sesampai di Kalimati kami mendirikan tenda lagi. Kami begitu menjaga kondisi fisik kami agar kuat saat melakukan pendakian. Karena suatu hal, kami bertanya pada seseorang yang tengah berjalan dekat tenda kami. Kami bertanya jam berapa sebaiknya berangkat naik. Ternyata orang yang kami tanyai adalah seorang porter. Dia menawari kami porter dengan harga Rp 150.000,-, kami tidak bergegas mengambil keputusan. Kami punya ide untuk tanya kepada teman dari Batu dan Jakarta, karena mereka juga merupakan pendaki perdana ke Semeru. Karena jumlah kami dan mereka 8 orang akhirnya kami sepakat menggunakan porter. Porter bilang kami akan berangkat pukul 23.00 WIB. Sedangkan pendaki lain ada yang sudah berangkat pukul 22.00 WIB. Track yang akan kami tempuh merupakan track baru. Lebih curan dan ekstrem. Tapi kami sedikit tidak kuatir karena kami bersama porter.


Jam 23.00 WIB, kami berkumpul dan berdoa setelah itu kami berjalan menuju puncak Semeru. Namun kaget bukan main, ternyata porter yang akan menuntun kami menuju puncak tidak tahu track baru, dia bertanya pada pendaki lainnya. Namun mau dikata apalagi, kami pun akhirnya tetap bernagkat dengan porter yang sedikit tidak profesional. Medannya sangat berat, curam, saya hampir saja kalah namun semua itu terletak pada pikiran dan niat. Dalam hati saya berkata saya pasti bisa. Namun, teman kami ada yang tidak kuat. Dia muntah-muntah dan sesak nafas. Kami tidak mau menanggung resiko, apalagi jika itu teman sendiri. Akhirnya dengan berat hati, saya, adik saya dan satu teman kami tersebut kembali turun. Saya dan adik saya sangat kecewa, teman kami yang sakit sempat merasa sungkan. Namun, tak apa..asal nyawa selamat. Sedang teman kami dari Batu dan Jakarta tetap melakukan pendakian.

Sesampai di tenda, kami langsung tidur. Kecewa pasti, makanya kami memilih untuk tidur.
Keesokkan harinya kami berbenah dan kami melakukan perjalanan pulang.
Walaupun medan yang begitu berat, tapi hati ini rasanya tertinggal di Semeru. Suatu hari nanti, saya akan kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar