Aku sudah menyeleseikan novel karya John Green "The Fault In Our Stars". Hmm, tidak banyak yang akan aku ulas, karena aku masih ingin membacanya. Berulang kali.
Tapi, apa yang aku lihat, dan rasakan dari novel ini lebih mengarah pada pemikiran "Gila, ini novel sweet banget..".
Tidak ada air mata dibandingkan pada saat membaca "A Dog's Life", namun hati terasa campur aduk dan pikiran terbawa pada imaji yang dibangun sendiri. Augustus Waters, dia benar-benar hot. Penggambaran dan pembawaan tokoh utama laki-laki di novel itu sangat sempurna. Dan Hazel Grace, tokoh utama perempuan, dia normal, maksudku, dia punya sense of human being. Kisah cinta mereka sangat menyadarkanku secara pribadi tentang penderita kanker dan bagaimana seharusnya memperlakukan mereka. Novel ini memang bukan novel tentang kanker, tapi sedikit banyak membuatku sadar akan keberadaan penderita kanker. Sangat menginspirasi. Terimakasih John Green, karena sudah menciptakan Augustus Waters dan Hazel Grace.
Tentang hubungan cinta mereka (Augustus Waters dan Hazel Grace), jujur, kisah cinta mereka sangat menggugah sekaligus menghancurkan harapan hingga berkeping-keping. Bagaimana bisa membangun kisah cinta yang begitu indah lalu secara perlahan menghancurkan setiap harapan akan akhir yang indah. Dan aku pun jatuh cinta, bukan hanya jatuh cinta pada tokoh Augustus Waters. Aku jatuh cinta pada kisah cinta mereka, perjuangan mereka dan saat-saat dimana mereka bercinta.
Novel ini memuat banyak sekali kutipan. Sangat menginspirasi. Menggugah.
Tidak banyak yang bisa aku ulas. Aku masih tenggelam bersama kisah cinta mereka. Aku akan membacanya lagi. Dan akan kutulis ulasannya lagi.
Novel yang sudah diangkat ke sebuah film ini, PATUT DIBACA! Jangan hanya sekedar menonton filmnya, tapi juga bacalah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar