Translate

Minggu, 15 Juni 2014

bahagia itu... (bagian 1)

Kemarin siang, aku ada janji bertemu dengan dua teman baik wanita di salah satu mall di kota Malang. Rencana awal, aku mengendarai motor sendiri tapi niat itu tidak berjalan karena ternyata di rumah tidak ada motor yang bisa aku kendarai alias di rumah ngga ada motor. Jadi mau tidak mau aku harus naik angkot dari rumah ke mall itu.

Di dalam angkot, aku menjumpai sebuah keluarga yang menarik perhatianku. Keluarga itu terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak perempuan. Mereka terlihat bahagia, mereka tersenyum, tertawa, berceritam dan berbagi minuman. Entah kenapa, aku pun ikut tersenyum dan bahagia melihat mereka.  Terlepas dari apa yang sebenarnya mereka alami, aku salut dengan mereka. Di tengah kondisi dunia yang menuntut keluarga untuk memiliki kendaraan pribadi yang bagus dan menunjang status ekonominya, tapi masih ada sebuah keluarga dengan kesederhanaannya mereka tetap tersenyum dan berbahagia di dalam angkot yang penuh sesak dan panas.

Apalagi saat aku melihat tawa seorang gadis cilik yang merupakan salah satu anggota dari keluarga itu. Mata dan senyum lebar di wajahnya seakan berkata “Selama aku bersama ayah, ibu, dan kakak, aku bahagia”.


Bersyukur sekali untuk apa yang aku lihat dan jumpai siang itu di dalam angkot. Pelajaran yang bisa dipetik adalah :

bahagia adalah saat bersama dengan orang-orang yang mengasihi kita dan yang kita kasihi.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar