Translate

Kamis, 08 Oktober 2015

Mendadak Puitis

Siang ini, otak saya menciptakan kalimat-kalimat ini.


Aku tidak pandai soal cinta
Aku tidak mahir menghapus kenangan

Kenangan…

Yang aku tahu,

Kenangan itu mematikan

Mematikan jiwa yang tengah berjuang bangkit
Mematikan harapan yang tengah tumbuh
Mematikan semangat untuk melangkah jauh membelakangi masa lalu

Dan yang paling mematikan dari yang mematikan

Kenangan sanggup membunuh jiwa dan hati yang datang

Jiwa dan hati yang tak bersalah
Jiwa dan hati yang membawa harapan akan arti cinta sesungguhnya

Untung otak masih mampu diajak kerja sama
Kupikirkan bagaimana

Bagaimanapun jiwa dan hati yang datang punya kesempatan
Bukan untuk melukainya dengan kenangan lalu
Tapi,
Untuk membuatnya berharga walaupun tak tahu ujungnya

Kenangan,

Harusnya mereka tak punya andil
Andil untuk berperan dalam hidup masa depan

Ibu pernah berkata,
“Kenangan bukan untuk diingat-ingat.
Jika kenangan datang, ia harus hanya mampu memberi pelajaran”

Waktu,

Bertempur bersama waktu melawan kenangan

Jiwa dan hati yang sudah berani datang,
Ia lebih berharga daripada kenangan yang hanya membawa kecewa
Hidup terlalu berharga
hanya untuk melukainya lagi dengan kenangan yang sudah menemui ujungnya

Waktu,
Berjalan bersama waktu melukis kenangan yang lebih indah

Hingga saat kenangan tercipta kembali
Ia akan membuat jiwa dan hati bersuka dan bersyukur

Satu hal yang aku pelajari, kenangan tak bisa diusir
Karena kenangan terus tercipta selama nafas di dalam raga

Yang bisa diubah hanyalah
Bagaimana menciptakan kenangan yang membuat-
sekalipun air mata harus mengalir-
jiwa dan hati menari


Tidak ada komentar:

Posting Komentar