Aku tidak pandai soal cinta
Aku tidak mahir menghapus kenangan
Kenangan…
Yang aku tahu,
Kenangan itu mematikan
Mematikan jiwa yang tengah berjuang bangkit
Mematikan harapan yang tengah tumbuh
Mematikan semangat untuk melangkah jauh membelakangi masa
lalu
Dan yang paling mematikan dari yang mematikan
Kenangan sanggup membunuh jiwa dan hati yang datang
Jiwa dan hati yang tak bersalah
Jiwa dan hati yang membawa harapan akan arti cinta
sesungguhnya
Untung otak masih mampu diajak kerja sama
Kupikirkan bagaimana
Bagaimanapun jiwa dan hati yang datang punya kesempatan
Bukan untuk melukainya dengan kenangan lalu
Tapi,
Untuk membuatnya berharga walaupun tak tahu ujungnya
Kenangan,
Harusnya mereka tak punya andil
Andil untuk berperan dalam hidup masa depan
Ibu pernah berkata,
“Kenangan bukan untuk diingat-ingat.
Jika
kenangan datang, ia harus hanya mampu memberi pelajaran”
Waktu,
Bertempur bersama waktu melawan kenangan
Jiwa dan hati yang sudah berani datang,
Ia lebih berharga daripada kenangan yang hanya membawa
kecewa
Hidup terlalu berharga
hanya untuk melukainya lagi dengan
kenangan yang sudah menemui ujungnya
Waktu,
Berjalan bersama waktu melukis kenangan yang lebih indah
Hingga saat kenangan tercipta kembali
Ia akan membuat jiwa dan hati bersuka dan bersyukur
Satu hal yang aku pelajari, kenangan tak bisa diusir
Karena kenangan terus tercipta selama nafas di dalam raga
Yang bisa diubah hanyalah
Bagaimana menciptakan kenangan yang membuat-
sekalipun air mata harus mengalir-
jiwa dan hati menari