Akhirnya kesampaian juga pergi ke kebun bunga matahari di kota Batu.
Minggu kemarin saya dan teman "bolang" saya yang bernama Ade, berlibur ke Peternakan Kuda Megastar Indonesia. Kebun bunga matahari yang terkenal di sosial media Instagram ternyata jadi satu lokasi dengan peternakan kuda Megastar. Lokasinya tepatnya di Jalur Lintas Barat Batu. Jalibar bisa ditemukan setelah melewati jalan Oro-oro Ombo.
Karena kemarin adalah kali pertama saya dan Ade ke tempat itu, perjalanan kami dibumbui rasa nyasar dan kebingungan, hehehe...
Melihat google maps kurang membantu, jadi kami memutuskan bertanya pada penduduk setempat.
Saran aja nih, kalau ingin merasakan petualangan yang bener-bener petualangan usahakan berinteraksi dengan penduduk setempat, entah sekedar untuk menanyakan arah. Minimalisir penggunakan gadget. You will find out it's so much of fun.
Kembali ke jalan yang benar. Kami berhenti di sebuah warung gorengan pinggiran. Kami bertanya lokasi Peternakan Kuda Megastar pada ibu penjual gorengan. Sambil mengobrol kami membeli gorengan, memakannya di tempat sambil minum susu hangat. Hikmah yang kami dapat saat itu adalah berinteraksi dengan penduduk setempat bisa juga menjadi berkat bagi penduduk tersebut. Sekecil dan sesederhana kebaikan kita, pasti mendatangkan berkat tersendiri bagi orang lain.
Setelah mendapat informasi dan perut kenyang kami melanjutkan perjalanan. Tidak jauh kemudian kami sudah sampai di Peternakan Kuda Megastar Indonesia Batu. Sebelum masuk kami harus membayar HTM sebesar Rp 25.000,-/orang.
Di dalam peternakan tersebut kita mendapat pemandangan ajaib dari taman bunga matahari. Sayangnya waktu itu banyak bunga matahari yang layu.
Setelah memarkir sepeda motor, kami langsung take a lot of selfie and wefie :D
Kami buru-buru ambil foto sebanyak-banyaknya karena cuaca waktu itu mendung.
Tidak lama kemudian hujan turun dan menimbulkan kesan magis di tempat itu. Bukit Panderman yang menjadi latar belakang kebun bunga matahari terselubung kabut berlapis, yang walaupun tertutup kabut namun kami masih bisa melihat gradasi warna pepohonan yang indah.
Hujan turun tidak lama. Setelah hujan reda kami menuju kandang kuda yang terletak di sebelah kiri kebun bunga matahari. Namun sayangnya kami tidak dapat menunggangi kuda karena tanah yang becek akibat hujan barusan. Kami hanya bisa mengambil foto dari jarak dekat. Saya memberanikan diri untuk menjamah kuda yang ada di lapangan pacu. I think horse is such a cute animal ❤
Sewaktu di sana, saya menikmati udara yang sangat sejuk, pemandangan yang luar biasa indah, menikmati ciptaan Tuhan yang cantik, membuat saya merasakan betapa Tuhan ajaib. Saya merasakan Tuhan begitu dekat melalui hembusan angin sepoi yang lembut dan sejuk.
Saya teringat firman Tuhan yang saya baca pagi ini di Keluaran 19 tentang perjalanan bangsa Israel menuju tanah perjanjian. Dimana dalam perjalanan mereka suka menggerutu dan bersungut-sungut padahal pertolongan Tuhan nyata bagi bangsa Israel; tiang awan di waktu siang, tiang api di waktu malam, manna dan daging burung untuk santapan, dan air manis untuk diminum. Tapi seakan semua penyertaan Tuhan tidak pernah cukup bagi mereka. Sampai akhirnya Tuhan sendiri menunjukkan dirinya melalui guntur dan petir dengan suara yang menggelegar. Barulah mereka sadar.
Sebenarnya di saat kita mensyukuri hal-hal kecil dan sederhana, kita dapat melihat dan merasakan Tuhan ada. Dari sini saya belajar untuk tidak menyepelekan hal-hal baik dalam hidup.
Saya juga tahu dan sadar bahwa Tuhan tidak jauh. Tuhan dekat.
Then now, my heart can't stop to see what's good and always grateful day by day. Thanks God 💕
Tidak ada komentar:
Posting Komentar