Puji Tuhan. Makin hari, anak-anak yang bergabung makin
banyak. Terhitung sampai hari ini ada 17 anak. SENANG SEKALI…! :D
Dan hari ini, kegiatan ini mendapat nama baru. Bukan lagi
bimbingan belajar tapi rumah pintar. Iya,
Rumah Pintar Anugerah J
Pemakaian kata “Rumah Pintar” sangat cocok untuk kegiatan
ini. Soalnya kalo pake kata “bimbingan belajar” pasti ujung-ujungnya orang
mikir “uang”. Orang tua pasti mikir kalo anaknya belajar di sini harus sediakan
“sesuatu” buat bayar. Padahal, mereka yang belajar di sini sama sekali ngga
dipungut biaya. Karena menurutku, semua anak berhak atas pendidikan.
Nah, kalo pake kata “Rumah Pintar” semua anak jadi bisa
belajar di sini. Yang penting mereka bertumbuh jadi anak-anak yang pandai,
berhikmat dan takut akan Tuhan, aku sudah senang.
Seiring dengan pertambahan jumlah anak yang belajar, dan aku
sangat BERSYUKUR, muncul pula kebutuhan-kebutuhan untuk menunjang kegiatan
belajar mengajar di sini. Kebutuhan itu antara lain KAMUS BAHASA
INGGRIS-INDONESIA, BUKU-BUKU BACAAN BILINGUAL (bahasa Inggris-Indonesia) untuk
SD (Sekolah Dasar), ENSIKLOPEDIA, ATLAS, INTISARI, dan BUKU-BUKU PENGETAHUAN UMUM untuk SD dan
SMP.
Kalo dipikir dan dirasa pake akal dan emosi manusia, pasti
aku sudah “sepaneng” duluan. “Dapet dari mana duit buat beli keperluan, buku-buku
itu semua?”, gitu kata hatiku awalnya. Namun, ada suara lembut di hatiku yang
bilang, “BERDOA, PERCAYA. Kalo TUHAN yang suruh pasti TUHAN juga yang akan
memenuhi semua kebutuhan. YANG PENTING TAAT, lakukan apa yang jadi bagianmu. Hal-hal
yang di luar kemampuanmu, TUHAN yang tanggung”. Ada iman yang timbul, ada damai
yang muncul saat mendengar suara lembut itu. BERDOA dan PERCAYA SAJA!
Keesokkan harinya, seperti biasa aku memulai hari dengan
SAAT TEDUH dan TUHAN berbicara melalui firmanNya. Pembacaan Alkitab pagi itu
tentang Daud yang membawa kembali Tabut TUHAN ke Yerusalem. Dan TUHAN bilang, “Lakukan
bagianmu seperti Daud. LAKUKAN DENGAN SEPENUH HATI, DO IT WITH FULL HEART”. Sebagai
anak TUHAN, pelayan TUHAN, kata yang bisa keluar cuma “OKE TUHAN!”.
Sampai sekarang memang belum terlihat pertolonganNya, tapi
TETAP PERCAYA SAJA. TUHAN punya banyak cara untuk menolong. Aku yakin lah,
TUHAN bakal memenuhi kebutuhan untuk menunjang pelayanannya di Tumpang.
Senang rasanya melihat adik-adik didikku begitu antusias dan
semangat buat belajar. Di akhir kegiatan belajar mengajar, aku dan Yere selalu
menyempatkan untuk ngobrol dengan adik-adik didik kami. Kami mengobrol tentang
apa saja, mulai dari cita-cita hingga ngobrol tentang permasalahan mereka saat
di sekolah. Luar biasanya, ada iman dan harapan saat mereka bercerita tentang
cita-cita mereka. Meskipun mereka anak-anak desa, namun mereka memiliki
cita-cita yang berkualitas. Kebanyakan dari mereka ingin menjadi guru dan
dokter hewan. Aku dan Yere mengamini dan mendoakan apa yang menjadi cita-cita
mereka. Kami percaya kelak mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang berguna,
minimal bagi keluarga mereka dan berguna juga bagi tempat tinggal mereka.
Satu hal yang aku percaya, bahwa TUHAN punya rencana dan
tujuan saat menciptakan kita. Begitu juga dengan anak-anak yang lahir, tumbuh
dan tinggal di desa, TUHAN ngga asal menciptakan mereka. TUHAN pasti punya
rencana yang luar biasa, yang ngga bisa dipikir pake logika, buat mereka.
TUHAN CINTA ANAK-ANAK J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar